Beberapa waktu
lalu, ada kawan yang mengingatkan, “Kamu ga pengen ngupdate blogmu? Tulisan
terakhirmu udah hampir setahun yang lalu lho.” Lah iya juga yak. Udah lama
banget nih aku nggak nulis di sini. Kalo dilihat postingan terakhir, itu udah
hampir setahun yang lalu!
Sebenarnya ada
banyak hal yang terjadi selama hampir setahun ke belakang. Perjuangan nggarap
skripsi sampai lulus, wisuda, mencari-cari kerja, menikmati so-called gap year bersama Ailesh, part-time
di perpus, dolan kesana kemari, sampai huru-hara urusan hati. Mantap ga tuh
wkwk. Tapi, entah mengapa malah jadi kurang mood aja nulis di sini gitu. Terus
malah lari nulis di platform lain hehe.
Alright, I’m
back here fellas!
Alhamdulillah,
Allah masih memberi nikmat umur sehingga bisa berjumpa dengan Ramadhan tahun ini.
Setelah 4 tahun sebelumnya lebih banyak menghabiskan bulan Ramadhan di perantauan,
di Jogja, dengan masing-masing cerita indahnya.
Tahun pertama
Ramadhan lebih banyak eksplor kajian dan buka puasa gratis di masjid-masjid
seantero Jogja. Tahun kedua fokus full power jiwa raga buat ngurusin RDF
(Ramadhan di Fisipol) meski di tengah badai UAS. Tahun ketiga sambil sibuk
nyiapin KKN, rapat dan danusan hampir tiap hari. Tahun keempat, selain nggarap
skripsi pagi-sore tiap hari di perpus, juga lebih banyak menghabiskan qtime
bersama orang-orang kesayangan di perantauan.
Nah, sekarang
aku mau cerita tentang Ramadhan tahun ini nih. Di tengah kondisi pandemi
covid-19 ini, sebagian dari kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Begitu
juga denganku. Sebelum Ramadhan kemarin aku baru saja meninggalkan Jogja untuk
menunaikan panggilan diklat pekerjaan di Surabaya (Alhamdulillah akhirnya dapet
kerja juga guys, hehe). Terus, beberapa hari kemudian dipulangkan untuk
menjalani Learning From Home (LFH). Diklat LFH ini pun masih berlangsung sampai
masuk Bulan Ramadhan ini.
Bisa dibilang,
kesibukan utama di Ramadhan tahun ini ya LFH ini. Tiap hari sejak Senin-Sabtu,
sejak jam 08.00 – 17.00, full dengan webinar, resume materi, e-learning,
pretest-postest, dan sesekali ujian. Belum lagi kalau ada tugas tambahan, bisa
kerja sampe tengah malem. Full banget rek, tanpa ampun pokoknya! Sering mata
sampe kesemutan gara-gara terlalu sering ngelihat layar, kuping juga sering
kelilipan karena kelamaan kecantolan headset. Boleh dibilang diklatnya memang
berat, tapi mau nggak mau harus dijalani sebagai proses pembelajaran sebelum
siap terjun dengan amanah pekerjaan nantinya.
Nah, di
tengah-tengah LFH yang menguras lahir batin tersebut, Allah masih sangat baik
dengan menghadirkan bentuk-bentuk hiburan lain. Kondisi pandemi Covid-19 ini,
seperti yang sempat aku mention tadi, ternyata mengasah kreativitas orang-orang
untuk tetap produktif dan menebar manfaat dari rumah masing-masing. Dan
bersyukur sekali ketika dua komunitas yang sudah kuanggap sebagai rumah sendiri
juga punya agenda dalam mengisi Ramadhan
from home ini.
Diawali saat
beberapa hari sebelum Ramadhan, Astonic berhasil konkrit mengadakan Tarhib
Ramadhan Online. Yang lebih keren lagi, wacana buat ngadain kultum online
hariannya juga konkrit dongg. Acara ini diberi nama OBRAS alias Obrolan
Ramadhan Astonic. Acara ini rutin diadakan
pada saat ba’da subuh setiap hari selama bulan Ramadhan.
Pemateri dan
pendengar OBRAS berasal dari kalangan Astonic sendiri, kemudian rekamannya
dipublikasikan secara umum. Berhubung pematerinya dari kita-kita juga, jadilah
topik yang dibahas tiap harinya sangat beragam. Mulai dari teologi, teladan
nabi, psikologi, finance, kesehatan, dll. Alhamdulillah aku sendiri dapat
kesempatan berbagi dan memantik diskusi tentang kewirausahaan sosial di hari
ketiga.
Bangga banget
lah pokoknya sama Astonic. Jujur, selama ini aku mikir kalau Astonic itu nggak
bisa diajak membicarakan hal-hal yang serius. Tahu sih orang-orangnya pada
keren kalau lagi aktif di kampus atau tempat kerjanya masing-masing, tapi kukira
tinggal sisa main-main becandaannya doang kalau lagi balik ke Astonic. Anggapan
pun tinggal anggapan. Nyatanya, OBRAS tiap hari selalu keren terus topik
bahasannya hiks. Terima kasih banyak para panitia yang sudah meluangkan
waktunya untuk mikirin dan ngurusin ini! Maaf ya, ternyata aku lebih sering skip :’)
Nggak cuma OBRAS
di Astonic, keluarga JMF 2015 “Embun Netes” pun punya cara yang nggak kalah
asyik buat menyemarakkan Ramadhan tahun ini.
Suatu hari
menjelang Ramadhan, aku iseng aja ngechat di grup, “Rek, Ramadhan gaada rencana
apa-apa nih?” Nggak disangka, ternyata ada aja yang antusias buat bikin sesuatu
dalam rangka menyemarakkan Ramadhan. Kemudian terkumpul beberapa ide untuk
dieksekusi. Setelah mengalami serangkaian drama dalam persiapannya, akhirnya
berjalanlah program Arisan Ilmu Ramadhan (atau sebut saja AIR).
AIR ini
konsepnya, semua warga grup diberi kesempatan untuk berbagi ilmu. Setiap
harinya digilir ada satu orang yang ngisi. Materi ilmu yang dishare bebas asal
masih seputar wawasan islami. Sejak awal, aku berusaha agar AIR ini tidak
memberatkan para warga grup, jadi dibuat konsepnya semudah dan sesederhana
mungkin. Dan lagi-lagi, sangat nggak disangka ternyata para pengisinya malah
menyusun materinya pada niat banget. Bener-bener di luar ekspektasi lah pokoknya.
Terharu banget deh :’)
Lebih senengnya
lagi, program AIR ini berhasil memunculkan kembali orang-orang yang selama ini
cuma sider di grup. Maklum, angkatan
JMF 2015 ini jumlahnya lebih dari 50 orang, jadi nggak semuanya sering muncul
di grup. Nggak jarang juga AIR memicu diskusi yang mayan panjang karena materi
yang dihadirkan berasal dari berbagai macam perspektif.
Dan tibalah kita
di hari ini, hari ke-30 Ramadhan 1441 H. Alhamdulillah, sisa beberapa jam lagi
menuju berakhirnya Ramadhan tahun ini. Seneng sih karena masih dikasih kesempatan buat silaturahmi sama temen-temen lewat OBRAS, AIR, bukber online, sampai video call random. Meski sebenernya di satu sisi, aku agak sedih
juga sih karena merasa kurang maksimal aja Ramadhan tahun ini. Full sebulan
cuma di rumah terus, gabisa ke masjid, kerjaan yang numpuk jadi sering lalai
ibadah sunnah. Astaghfirullah. Yah, semoga kita belajar banyak pengalaman dari
Ramadhan tahun ini. Aamiin.