Astonic Dralen Relaston kembali unjuk kebolehan di “Glyph”,
sebuah acara perlombaan antar dua angkatan (kelas X dan XI) yang bertemakan
sejarah. Acara ini diketuai oleh mantan temen kamar gue, Reyhan Daffa
At-Thariq. Cabang yang dilombakan adalah mural, drama, parade, dan freestyle.
Lawan angkatan gue kali ini tak bisa dianggap remeh, yakni
angkatan 19 Eisthera Gritanefic. Mereka punya pasukan akrobatik (._.). Namun,
Astonic tetap tidak takut. Kita pun boleh dibilang berhasil mempersembahkan
yang terbaik, hingga akhirnya unggul dengan skor 3-1. Yang berhasil kita sabet
medali emasnya ialah mural, freestyle, dan parade.
Kita mulai dari drama. Drama ini mengisahkan tentang sejarah
perjalanan angkatan Astonic sejak awal masuk IC hingga sekarang. Angkatan
mempercayakan konsep drama kali ini kepada manusia-manusia yang datang dari
negeri dongeng, seperti Gilang, Giffari, Debby, Amany, dan beberapa lainnya. Gue
ikut-ikutan nyempil aja di drama ini.
Gue sedang beraksi di drama (yang berdiri sambil nunjuk-nunjuk itu loh)
Sedangkan konsep untuk mural dipegang oleh maestro-maestro
yang sudah tidak diragukan lagi kecakapannya dibidang coret-mencoret. Ada
Vicky, Kukun, Nida, dan beberapa lainnya. Dan seperti biasanya, ”the power of kepepet” pun digunakan kali
ini. Dikasih waktu tiga hari buat ngerjain, tapi baru mulai di hari terakhir.
Namun, hasilnya bisa dibilang sangat memuaskan karena dikerjakan bersama-sama. Gue
juga bantu dikit-dikit lah. Hehehe.
Lagi pada ngerjain (ngejar dedlain *maksa*)
"Hidup Berawal dari Mimpi"
Gue dan sang ketua angkatan, Naufal alias Opal
ABCD alias “Astonic Best Chosen Dancer” kembali beraksi di
malam puncak Glyph. Grup yang digawangi oleh Rahadian Irsyad ini berjoget
dengan kerennya sampai-sampai menerima tepuk tangan yang tak habis-habisnya
dari penonton. Konsep dance ini menggunakan: Ian, Alwan, Neto, Mar’ie, dan
Hafiz sebagai tim inti; Yassin, Levi, Farras, dan Amru sebagai mumi; dan Gilang
sebagai Fir’aun. Penutupannya pun bisa dibilang antimainstream, dengan flashmop
seangkatan.
ABCD di tengah-tengah aksinya
Dan sampailah pada yang terbesar, parade, dengan tekad kuat
untuk mengulang kejayaan di masa lalu. Tak peduli dengan gerimis, Astonic tetap
mempersembahkan yang terbaik di sini. Segala hal yang diperlukan pun disiapkan,
mulai dari tim perkusi, barisan paskibra, tari kecak, barongsai dan ular naga,
tari lilin, tongkat api, obor, dll. Parade ini ditutup dengan semburan api dan
yel-yel angkatan. Konsep parade ini disusun oleh gue, Ocit, Ica, dan Choir.
Di parade ini, sama dengan tahun lalu, gue kembali nyembur api
di atas piramida manusia. Gue juga jadi orang gila yang joget-joget nggak jelas di tengah-tengah tari kecak.
Pas lagi latihan parade
Menjelang klimaks, siap-siap nyembur api