Beberapa hari yang lalu gue mendapatkan sms
dari seorang adek kelas. Sms itu berisi pertanyaan seperti ini, “Apa arti teman
sebenernya? Di mana kita bisa mencari teman? Menurutmu teman itu harus bagaimana?”
Pertanyaan ini membuat gue tertarik untuk membahas sedikit tentang teman di
sini.
Begini, adekku sayang... #plakk! (yang tanya
ini bukan salah satu gado-gado cinta).
Kalo menurut gue, arti teman yang sesunguhnya
itu nggak terlalu ribet sih. Teman itu adalah sesuatu yang ada bersama kita
untuk menemani kita. Menemani kita saat sedang bekerja, bermain, belajar, atau
bercakap-cakap. Teman itu ngga harus selalu berwujud manusia. Banyak juga orang
yang menjadikan boneka, handphone,
atau foto mantannya sebagai teman, karena dianggap bisa menemani.
Teman itu bisa kita dapatkan di mana saja
kok. Saat kita di rumah, sekolah, jalan, mall, alun-alun, atau tempat-tempat
lainnya. Bahkan bapak gue pernah mendapatkan seorang teman saat sedang ngantri
WC umum. Yang penting, seorang teman itu mau menyapa, mengenal, atau bahkan
hanya sekadar menemani kita. Menurut gue dia sudah pantas untuk menjadi teman
kita.
Gue kira jawaban tadi udah cukup. Eh, nggak
taunya dia malah tanya lagi, “Apa bedanya teman sama sahabat? Mudah nggak, mencari
sahabat? Gunanya teman dan sahabat sama nggak?”
Menurut gue, tentu saja teman dan sahabat itu
berbeda. Dan gue yakin semua orang setuju dengan pendapat ini. Kalau hanya
sekedar menemani kita, orang itu sudah bisa kita sebut teman. Akan tetapi,
sahabat lebih dari sekadar menemani. Sahabat adalah orang yang mau mengerti
kita. Apalagi sahabat sejati yang selalu ada di samping kita untuk menemani,
memberi support, dan menghibur kita bagaimana pun keadaannya, apa pun yang
terjadi, dan kapan pun itu.
Mencari sahabat bisa dibilang susah-susah
gampang. Kita harus tau apakah sahabat itu memang benar-benar cocok atau tidak dengan
kita. Kita juga harus memilih sahabat yang bisa membawa kita kepada kebaikan.
Jangan sampai seorang sahabat itu malah menjerumuskan kita kepada sumur tinja
yang busuk baunya.
Gue juga punya seorang sahabat sejati, nama
dia Fajar. Kelakuannya nggak jauh beda dengan gue. Dia mudah bergaul, gampang
dapet temen, pinter ngomong, banyak alesan, gokil, agak sinting, dan sok
ganteng. Tapi dia lebih pinter dari gue, sering jadi juara kelas sedangkan gue
cuma bisa membuntuti tepat dibelakangnya. Dia juga pernah menjadi juara satu
pada lomba siswa berprestasi se-Kota Kediri. Selain pinter, dia juga sholeh dan
taat pada ortunya.
Kelas tiga SD adalah saat pertama kalinya gue
kenal dengan Fajar. Saat itu ada rolling siswa di kelas 3A dan 3B. Akhirnya gue
sekelas dengan anak itu di 3B. Kita membuat sebuah perkumpulan kecil bernama
Agen ROGER yang beranggotakan dua orang saja, yakni gue dan Fajar. Jika lo
jeli, lo akan tau bahwa ROGER itu singkatan dari kata Raka dan Fajar.
Tiga tahun kita menjadi sahabat di SD, sampai
akhirnya perpisahan kelas enam memisahkan kita. Gue masih sekolah di Kediri, tapi
dia sudah merantau ke Jogja. Sekarang dia sekolah di Mualimin Jogja, madrasah
dan pondok pesantren modern yang dibuat untuk mencetak kader-kader Muhammadiyah
yang unggul.
Kita memang sudah berpisah selama dua tahun.
Gue sudah mendapatkan banyak teman baru di MTs. Dan gue yakin, dia juga sudah
punya banyak teman baru di sana. Namun persahabatan kita nggak berakhir begitu
saja. Kita masih chatting-chattingan di facebook, kalo dia sempet online. Kita
juga pasti ketemuan setiap kali dia pulang ke Kediri pas liburan sekolah. Kita
ngobrol dan cerita-cerita tentang pengalaman yang kita dapet selama berpisah.
Asyik banget kan, punya teman dan sahabat
itu? Sebagai manusia yang baik, kita harus bisa menjadi teman bagi siapa pun.
Kita nggak boleh nggak mau kenal siapa-siapa. Ingat, kita ini manusia. Kita
dikodratkan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan makhluk lain (dalam
konteks ini manusia lain). Lebih asyik lagi kalo kita mau menjadi sahabat bagi
siapa saja. Kita bisa belajar banyak dari sebuah proses yang dinamakan dengan
”persahabatan.”
Mas Raka, lha kalo sahabat saya gak ngerti gue, gue tanya gak jawab, gak pernah ngomong duluan ke gue, coz emang shbat gue laptop. Itu sahabat juga???^^
ReplyDeleteLhah, mnurut gue itu bukan sahabat -_-
ReplyDelete