... Sambungan dari part 1
Andalusia 1437 H digelar selama 3
hari 2 malam, tepatnya pada Sabtu-Senin, 10-12 September 2016. Idul Adha-nya
sendiri jatuh di tanggal 12, pas hari terakhir Andalusia. Rangkaian acaranya
meliputi sosialisasi pengolahan pupuk dari kotoran sapi, games anak, ngajar
TPQ, outbond volunteers, pengajian, panggung desa, takbiran, dan acara intinya,
penyembelihan serta pendistribusian hewan kurban.
Ada dua kloter pemberangkatan
utama, yakni Sabtu siang dan sore. Gue berangkat bareng kloter pertama. Kloter
pertama ini punya tugas buat beres-beres masjid dan pendopo yang bakal jadi
basecamp panitia. Menjelang malem, gue dan beberapa anak diajak Pak Tar buat
ikut hajatan di salah satu rumah warga. Di hajatan itu, kita sekalian kulonuwun
(minta izin/permisi) sama warga kalo kita bakal berkegiatan di sana selama
beberapa hari ke depan. Selesai dari situ, gue balik ke basecamp. Ternyata
kloter kedua udah sampe di sana. Kita pun menggelar briefing untuk kegiatan
esok hari.
Malem ini, yang akhwat bermalam
di pendopo, sedangkan yang ikhwan berbagi di rumah Pak Tar dan di Masjid. Belum
lama mapan buat tidur di masjid, tiba-tiba Faisal ijin ke gue mau balik ke
kampus. Katanya dia meninggalkan sesuatu yang sangat penting berkaitan dengan
mitra kita. Dia mau balik malem ini juga dan balik pas sebelum subuh. Jelas gue
nggak ngizinin awalnya -_- Bahaya banget perjalanan malem-malem gini, mana
sepanjang jalan gelap gaada lampu.
Tapi, karena Faisal orangnya
sangat keras kepala amanah, dia merasa ini tanggung jawabnya buat
ngambil barang itu, sekalian dengan beberapa perlengkapan lain yang
ketinggalan. Gue pun kasih boleh dia balik. Dia pergi, gue tidur. Sekitar jam setengah
4 sebelum subuh, gue dibangunin Faisal. Alhamdulillah, gue bersyukur bocah ini
balik dengan selamat. Kita pun membangunkan yang lain buat sahur puasa arofah.
Masuk hari kedua. Berhubung ini
hari Minggu, panitia mengosongkan jadwal bersama warga di pagi hari untuk
menghormati ibadah Minggu pagi di gereja. Untuk mengisi waktu, kita mengadakan senam
pagi, dilanjut outbond panitia dan volunteer. Acara ini mengajak seluruh
panitia dan volunteer treking jalan-jalan keliling desa. Kita semua dibagi jadi
beberapa tim dan bermain games di pos-pos yang sudah ditentukan. Berasa LK banget
deh pokoknya. Bedanya, kalo LK kita yang “dikerjain” sama kating, di sini kita
panitia bisa ngerjain kating juga wkwk. Bagian ini adalah hal yang sangat baru
di Andalusia.
Senam leher dulu biar lemes
Setelah selesai outbond, panitia
bersiap-siap untuk kegiatan selanjutnya. Sekitar jam 10 sampe siang, bakal ada
dua acara yang berjalan bebarengan, yakni sosialisasi pengolahan pupuk dari
kotoran sapi dan games anak. Sosialisasi diadakan di balai padukuhan, sedangkan
games anak di lapangan depan pendopo.
Siang harinya, kegiatan relatif
santai. Setelah full kegiatan sejak pagi, akhirnya panitia dan volunteer punya
waktu yang agak luang. Beberapa anak ada yang tidur siang, ngobrol santai, main
sama anak-anak, dll. Menjelang sore, beberapa panitia ada yang mempersiapkan
penampilan dan latihan bareng anak-anak buat tampil di panggung desa nanti
malem.
Sore hari, kami berbagi tugas
lagi. Ada yang mendekor pendopo sedemikian rupa biar acara Panggung Desa ntar
malem berkesan dan meriah. Temen-temen konsumsi sedang berjuang di dapur
nyiapin buat buka puasa. Ada juga yang ngajar TPQ buat anak-anak. Menjelang
maghrib, kami mengadakan pengajian di masjid. Nah, pengajian ini sebenernya
sempet ada sedikit permasalahan terkait pembicara -_- Akhirnya, pengajian diisi
sama ustadz dari kating JMF sendiri wkwk.
Maghrib pun tiba. Panitia,
volunteer, dan warga dusun takjilan bareng di masjid. Selesai sholat maghrib,
kami semua makan di basecamp.
Laisa ukhwah fii tho'am!
Selepas isya, kita siap-siap buat
Panggung Desa. Gue lupa persis isi acaranya apa aja, kalo ga salah ada
penampilan anak, puisi, nasyid akustik, awarding games anak tadi siang, dan
penampilan spesial dari panitia. Setelah Panggung Desa kelar, kita lanjut
takbiran dan ramah-tamah sama warga. Di desa ini, nggak ada budaya takbiran
keliling kampung. Biasanya takbiran dikumandangkan di masjid atau pendopo ini.
Gue dan beberapa anak stay buat takbiran bareng warga di pendopo sampe
ketiduran di sana wkwk.
Bersambung ke part 3...
No comments:
Post a Comment