Kali ini aku mau cerita soal salah satu fasilitas hotel yang sangat tidak aneh, yakni TV kabel. Meski tidak aneh, namun tentu saja TV kabel ini menjadi salah satu fasilitas “mewah” bagiku yang bahkan sangat jarang menonton TV sehari-harinya. Apalagi TV kabel.
Setiap kali
lagi nginep di hotel dan pengen nyalain TV, aku pasti langsung tertuju pada
channel National Geographic Wild alias NatGeo Wild. Ya, semacam cabangnya NatGeo
yang secara spesifik membahas tentang kehidupan satwa liar di alam bebas.
Sedari kecil,
aku memang sudah menyukai konten-konten berbau hewani. Dulu, setiap Bapak
nawarin buku bacaan, aku selalu minta dibelikan buku pengetahuan hewan atau
dinosaurus. Setiap nginap di rumah eyang, aku selalu request untuk didongengi
cerita-cerita fabel macam Si Kancil, Kelinci vs Kura-Kura, dan sebagainya. Dan of
course, NatGeo Wild menjadi favoritku setiap kali nemu TV kabel.
Sayangnya (cie
sayang), di hotel tempatku isolasi kali ini gaada NatGeo Wild dong. Hiks. Sedih.
Ga ding, lebay. Hahaha.
Aku pun menerima
kenyataan dengan menonton induknya si NatGeo Wild, yakni NatGeo itu sendiri. Di
NatGeo, konten yang ditampilkan lebih luas lagi. Mereka membahas budaya dari
berbagai daerah, keindahan lansekap di berbagai negara, sains, sejarah, hingga
otomotif. Well, tetap menjadi tontonan yang menghibur dan seenggaknya lebih
bermanfaat lah.
Acara kesukaanku
tentu saja saat mereka menampilkan keindahan lansekap di berbagai negara serta
budaya yang berkembang di sana. Kayak asik aja gitu, oh ada ya di daerah ini
orang-orang yang hidup dengan cara kayak gitu. Oh, di daerah situ ada ya
pemandangan seindah itu. Kemudian aku random berpikir, “Wah, beruntung sekali
aku. Nggak perlu jauh-jauh pergi ke sana, udah bisa menikmati keindahan daerah
lain dari TV.” Mana hasil shoot-nya NatGeo kan udah pasti bagus-bagus yak.
QWC #2,
Jumat, 25
Desember 2020
No comments:
Post a Comment