Saturday, March 17, 2012

Jumat Pelangi


Minggu depan ada Ujian Akhir Madrasah, tapi mengapa gue masih sempet-sempetin meng-update blog ini?!? Pertama, lagi-lagi gue mau minta doa kepada kalian semua, supaya gue diberi kesuksesan dalam UAM dan UAMBN (UAM Berstandar Nasional) kali ini. Kedua, gue mau cerita sama lo semua tentang hari Jumat, 16 Maret 2012 yang baru saja gue alamin. Hari itu gue kasih nama “Jumat Pelangi.”
Lo tau nggak, kenapa hari kemarin gue kasih nama “Jumat Pelangi”? Tentu saja karena hari itu adalah hari Jumat. Alasan lainnya, pada hari itu gue merasa bahagia banget. Hari itu bener-bener terasa seperti pelangi. Segala macam warna yang indah bersatu menjadi satu, lalu membentuk sebuah perpaduan yang indah. Dan hal itu membuat gue bahagia.
Kisah “Jumat Pelangi” ini bermula ketika apel pagi di lapangan sekolah gue. Hari itu adalah hari jadi MTsN Kediri 2 yang ke-34. Pak Nursalim, kepala madrasah gue memberikan wejangan-wejangannya buat para penghuni madrasah. Beliau juga menceritakan sejarah MTsN Kediri 2 sejak awal kelahirannya sampai sekarang ini. Kebetulan, Pak Nursalim memang salah satu “pelaku sejarah” yang sampai sekarang masih berada di MTs. Dan sekarang beliau adalah kepala madrasah yang ke-9.
Masih dalam kegiatan apel pagi di lapangan, sekolah mengumumkan juara-juara dari perlombaan “kelas terpadu” dan yel-yel kelas. Lomba kelas terpadu adalah perlombaan kebersihan antar kelas yang berlangsung beberapa minggu lalu. Sedangkan yel-yel kelas dilombakan saat jalan santai MTsN Kediri 2 tepat seminggu yang lalu. Setiap kejuaraan diambil 3 juara, dan kelas gue memenangkan juara pertama untuk kedua kejuaraan tersebut. JUARA PERTAMA sodara-sodara! Untuk semua perlombaan! Ini namanya SAPU BERSIH! Hahaha...
Sesudah apel, kami semua digiring menuju aula untuk mendengarkan pengajian dan disyuting oleh Dhoho TV. Sebenernya gue nggak mood buat mendengarkan pengajian hari itu. Gue lebih banyak ngobrol bareng temen-temen gue di pojokan aula (Jangan dicontoh! Nggak baik). Lagian pengajiannya kebanyakan membahas tentang kamar mandi yang merupakan habitat gue.
Pulang pengajian, gue tidur-tiduran sebentar di asrama gue, lalu berangkat sholat jumat. Habis sholat jumat, gue bantuin anak-anak Fikruna yang lagi pada ngerjain mading. Mereka kelihatan serius banget ngerjain madingnya. Maklum, sebentar lagi ada perang mading antar sekolah se-Karesidenan Kediri. Tentu saja, mereka juga ingin membanggakan madrasah gue dengan meraih juara pada lomba perang mading itu. Sebagai bentuk simpati, gue juga ikut membantu mereka walau gue lebih banyak ngabisin konsumsi daripada kerja. Gue bantu-bantu di sini sampe Maghrib.
Malemnya, ada kejadian yang bikin gue plong banget. Sesuatu pencapaian yang luar biasa yang bisa diraih oleh anak seculun gue. Dan sesuatu ini masih gue rahasiakan! Jadi lo semua nggak akan tau sekarang. Mwahahaha...!!! (SELESAI)
Endingnya jelek ya? Udah, nggak usah protes. Gue mau serius belajar dulu ya. Kapan-kapan deh, gue buatin cerita yang lebih asyik dan menarik lagi. Insyaallah…

Sunday, March 4, 2012

Seperti Aliran Sungai


Hei, yang ada di sana! Ya, lo yang lagi baca tulisan gue. Lo tau kan, kalo gue ini adalah anak yang bentar lagi lulus MTs? Semoga elo tau, supaya lo bisa doain gue biar sukses dalam ujian kali ini. Hehehe...
Kira-kira, itulah hal yang sering gue lakukan. Gue sering minta doa ke setiap orang yang gue temui. Setiap sebelum masuk ke ruangan try out, gue selalu minta doa ke setiap anak, mulai dari yang gue kenal, sampe yang nggak kenal. Kata ibu, gue harus banyak-banyak minta doa ke orang-orang. Gue sih manut aja. Gue percaya, bahwa kekuatan doa itu nggak ada bandingannya.
Ngomong-ngomong masalah “mau lulus sekolah” ini, kadang gue jadi galau sendiri. Kalau udah lulus nanti, gue akan meninggalkan temen dan sahabat gue selama di MTs. Apalagi niat gue untuk merantau ke Serpong, Jawa Barat. Gue harus meninggalkan temen-temen gue di Kediri, Jawa Timur. Dan itu jauh banget.
Jangan lo pikir ninggalin temen itu gampang! Pasti banyak banget kenangan indah yang bakalan kita tinggalkan. Lo semua pasti juga udah pernah ngerasain kan? Nah, bentar lagi gue akan ngerasain itu!
Buat menghilangkan galau dalam diri gue, gue menganalogikan perpisahan itu seperti aliran sungai. Bisa saja kita berasal dari sebuah sumber yang sama. Namun dalam perjalanan, bisa jadi akan terpisah juga. Ada yang akan bertemu kembali dalam waktu dekat, ada yang akan bertemu lagi dalam waktu yang lama. Namun, entah berapa jarak rentang waktu itu, kita pasti akan bertemu lagi di sebuah tempat, yakni laut.
Dengan penganalogian (susah banget sih, ngomongnya) seperti ini, gue harap orang-orang yang akan mengalami perpisahan, termasuk gue, bisa mengerti bahwa selama apa pun kita berpisah, sejauh apa pun itu, kita bisa saja bertemu kembali di hari lain. Like two rivers flow to the open sea...