Okay, I don’t know how to start this. So maybe I’ll just let it flow.
Anggap saja cerita ini berawal di hari Senin kemarin, saat pimpinan di
kantorku menginstruksikan semua karyawan untuk melakukan tes Rapid. Bukan tanpa
alasan, beberapa waktu belakangan ini memang banyak orang di kantor yang jatuh
sakit. Untuk memastikan situasi, kami pun melakukan tes Rapid. Dari situ, didapatilah
3 orang dengan hasil reaktif, termasuk aku.
Oke, para reaktif tadi langsung diarahkan untuk melakukan tes Swab
keesokan harinya. Hari Selasa, kami bertiga berangkat ke RS rujukan perusahaan
di Surabaya. Hasilnya baru bisa diketahui satu hari berikutnya, jadi kami
menginap di hotel andalan perusahaan malam itu. Ya sudah, malam itu aku
bersantai saja menikmati kamar hotel. Tidak terlalu khawatir apalagi deg-degan
menanti hasil tes Swab.
Apapun hasilnya, aku merasa siap-siap saja. Kalau misal negatif, berarti
besoknya aku bisa sekalian pulang ke Kediri dalam rangka liburan, of course. Kalau positif, ya mau tidak
mau harus menjalankan prosedur berikutnya yakni isolasi mandiri. Aku sendiri
merasa dalam kondisi yang sangat sehat hari itu. Tapi kalau memang ternyata
hasilnya positif, aku sudah persiapan buat isolasi mandiri.
Dan seperti yang bisa kalian tebak dari judul posting ini: hasilnya
positif. Dari tiga orang yang kemarin tes Swab, ada dua orang yang positif dan
itu termasuk aku. Bye libur panjang di rumah, aku harus isolasi dulu~
Sembari menunggu jadwal swab 5 hari lagi, aku diisolasi di sebuah hotel
di Surabaya. Makan 3 kali sehari sudah ditanggung dan diantar ke kamar. Katanya
juga dapat fasilitas laundry yang diangkut tiap Rabu dan Jumat. Yang agak di luar
ekspektasi adalah, aku sekamar sama seseorang yang sama-sama positif dari
perusahaan lain. Padahal awalnya aku ngira kalau isolasi mandiri tuh ya
bener-bener bakal sendirian di dalem kamar. Tapi gapapa sih, jadi ada temen
ngobrol hehe.
Ya, anggep aja isolasi mandiri ini sebagai liburan lah ya. Lebih enak
malah di kamar hotel, cuma ya gabisa kemana-mana aja hahaha. Entah sampai kapan aku bakal di sini. Tapi semoga aja swab yang kedua
nanti hasilnya udah negatif, jadi bisa langsung pulang.
Nah, karena aku pikir ke depan bakal gabut parah, aku sok ide aja buat
buat bikin ini, Quarantine Writing
Challenge alias QWC. Rencananya,
setiap hari aku bakal post sesuatu di blog ini. Bisa jadi cerita curhat biasa,
hal detail yang dijumpai hari itu, nostalgia masa lalu, atau pikiran random aja. Dengan ini, setidaknya
aku bisa memicu diriku buat menghasilkan sesuatu di tengah segala keterbatasan
karantina ini. Doakan semoga bisa istiqomah ya!
Oiya, mau pamer dikit kalo tadi sore dapet kiriman asupan dari fans. Hehe,
makasih yaa!
QWC #1,
Kamis, 24 Desember 2020