Thursday, October 9, 2014

Sonic Linguistic 2014



Yap, langsung saja. Di tengah-tengah kesibukan sekolah ini, gue pengen bercerita tentang SONIC LINGUISTIC 2014 (yang biar gampang nyebutnya, ada beberapa julukan kayak Sonlis atau SL). Ini jelas-jelas latepost banget, tapi gapapa lah. Oke, gue jelasin secara umum dulu.

Sonlis adalah acara kompetisi ekstern terbesar milik OS-Cendekia yang diadakan setiap tahun sejak 2008. Sonlis yang ketujuh ini diadakan di lingkungan kampus MAN Insan Cendekia Serpong selama empat hari, yakni pada 22-23 Februari dan 1-2 Maret 2014. Terdapat 22 cabang lomba, dengan tambahan dua lomba baru yakni Mini Soccer dan Khitobah alias pidato bahasa arab. Semuanya itu dibagi ke dalam 4 bidang, yakni Bahasa, Iptek, Seni Budaya & Olahraga, serta Jurnalistik. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kepanitiaan acara ini menyerap hampir seluruh angkatan kelas kelas XI dan X, alias Astonic dan Eisthera. Ini adalah Sonlis kedua buat angkatan gue, sekaligus Sonlis terakhir yang kita terlibat dalam kepanitiaannya.

Dengan mottonya, “Enchanting Ideas!”, Sonlis tahun ini mengusung tema Ancient Valor yang kental banget nuansa fantasinya. Seluruh IC seperti disulap menjadi negeri fantasi, terkesan lebih rame dan lebih ceria ketimbang tahun lalu. Dekorasi di GSG, gedung B, kawasan bazaar, dll, semuanya keren banget. Ditambah lagi sama inovasi kayak pohon komentar, tulisan Sonlis 3D segede gaban(?), parade, flasmob, dan yang paling menonjol : balon udara Sonlis. Sekali lagi, semuanya keren banget!


Balon udara Sonlis 

tulisan Sonlis segede gaban 

Pohon Komentar

Parade Sonlis yang menggambarkan semua tema Sonlis sejak 2008-2014

Setiap bidang diwakili oleh maskot berupa makhluk dunia fantasi yang super unyu. Centaur untuk bidang bahasa, Elf untuk iptek, Orc untuk seni budaya dan olahraga, serta Fairy untuk jurnalistik. Setiap cabang lomba juga memiliki logo mereka masing-masing.

 FAIRY (Journalistic)
 
 CENTAUR (Language)
 ORC (Sport, Art, 'n Culture)
ELF (Science 'n Technology)

logo JOTS

Setiap bidang lomba dibawahi oleh seorang event organizer (EO). Gue sendiri masuk ke dalam bangsa peri, alias lomba bidang jurnalistik. Bidang jurnalistik sendiri didipimpin oleh EO yang dijuluki Ratu Peri, Fadhilah Azzahra Pinardi.

Yap, di Sonlis 2014 ini, gue dapet amanah buat jadi koordinator lomba Journalist On The Spot alias JOTS, sebuah lomba meliput berita. Lombanya kurang lebih sama kayak tahun lalu, yakni para peserta meliput acara Sonlis selama tiga hari, lalu menuliskannya dalam artikel berita. Artikel berita itu diposting di blog mereka masing-masing paling telat jam 8 malam, dan selanjutnya akan diperiksa oleh panitia dan dinilai oleh juri.

Gue sangat senang karena mendapatkan partner-partner yang luar biasa buat ngurus lomba ini. Lebih tepatnya, gue nggak salah milih anggota yang emang semuanya bener-bener bisa gue andalkan. Mereka adalah Sipaw, Fathul, dan Suluh. Kita berempat, dibantu dengan Fape sang EO yang super baik hati, kerja bareng mulai ngurus slayer peserta, Technical Meeting, ngasih pengarahan dan seminar jurnalistik di hari pertama, serta ngecek blog-blog peserta tiap malem. Selain itu, kita tinggal membebaskan para peserta untuk meliput Sonlis dari pagi sampe sore. Demikianlah, nggak salah kalo JOTS disebut-sebut sebagai lomba yang paling lama, tapi panitianya yang paling nyantai. Haha... Tapi, walaupun jadwal utama gue lumayan longgar, pada nyatanya nggak selonggar itu.

Panitia JOTS pas technical meeting

Pas hari-H

Hari pertama, IC diguyur hujan sejak jam dua pagi sampe sekitar jam lima sore. Hujannya silih berganti antara hujan gerimis, hujan deres, sampe hujan angin (coba kalo ada hujan duit ._.). Semua panitia kebasahan! Gara-gara hujan yang tak kunjung berhenti ini, panitia berinisiatif menawarkan jasa ojek payung secara gratis buat para peserta dan pengunjung.


Wait, wait.. Itu lagi ngapain?!

Opening ceremony (OC)-nya kece badai. Acara secara simbolis dibuka dengan atraksi mecahin balon pake panahan oleh Virdi. Atraksi kali ini lumayan menegangkan, soalnya gagal sampe dua kali. Sama kayak tahun lalu, ada juga penampilan parade besar-besaran. Sayang sekali, gue nggak bisa nonton menikmati OC secara keseluruhan gara-gara harus nyiapin seminar jurnalistik.

Seminar jurnalistik, suatu fasilitas yang disediakan oleh panitia khusus buat para peserta JOTS untuk menambah wawasan mereka dalam bidang jurnalistik, khususnya peliputan berita. Pembicaranya kali ini adalah Bu Natalia dari koran Tempo. Nah, habis selesai seminar jurnalistik, gue malah diminta buat jadi ballboy alias anak gawang sama panitia lomba mini soccer. Okey, gue yang niatnya mau internetan ato nongkrong di bazaar, malah kudu hujan-hujanan. Untung aja ada jas hujan. Wuah, tapi seru sih.




Kesibukan gue di hari pertama bikin gue agak kurang menikmati bagaimana Sonlis berlangsung secara keseluruhan. Tapi, di hari kedua ini, akhirnya gue tersadarkan kalo Sonlis tahun ini bener-bener keren pake baget! Entah, tapi gue seneng aja ngelihat IC hari ini. Penuh warna, kesannya ceria-ceria gimana gitu. Nah, berhubung gue kelihatan nyantai gitu, jadilah gue tertangkap oleh Marwah sama Nida, disuruh ngejualin Magnet -_- (Nah, pada kesempatan kali ini gue mau ngucapin makasih sebesar-besarnya sama semua pihak yang udah ikut bantuin jualan Magnet. Terutama buat Kukun sama Farras yang kelihatan paling gencar ngejualinnya :). Selain keliling jualan Magnet, hari ini gue banyak jalan-jalan di sekitar bazaar, ngebersihin sampah-sampah. Kalo nemu makanan sisa yang udah ngga dimakan, gue makan. Alhasil, gue berhasil nyobain hampir semua makanan bazaar dalam beberapa jam saja, tanpa ngeluarin duit sepeser pun. Bwahahaha...



Hari ketiga, hari yang menurut gue adalah hari puncak dari Sonlis. Selain banyak lomba yang digelar pada hari ini, ada juga banyak aktivitas lain yang gue kerjain. Salah satunya, ada sesuatu yang spesial buat para peserta JOTS. Mereka gue kasih quest alias tantangan khusus. Selain meliput Sonlis secara keseluruhan, mereka gue minta memecahkan sebuah kode dan melaksanakan tugas di dalamnya. Intinya, mereka gue suruh mewawancarai atasan gue, EO bidang jurnalistik, Fadhillah Azzahra Pinardi alias Fape. Lumayan seru ngerjain peserta kayak gini, sekalian ngerjain Fape juga. Dalam sehari, fotonya si Fape udah tersebar di belasan blog peserta. Hahaha... Selain itu, gue juga dapet tugas tambahan yakni jadi pembawa acara band competition. Terus, siangnya gue makan-makan di bazaar ditraktir sama kakak absen :3

Satu lagi yang spesial di hari ketiga ini. Oya dateng! Berhubung kedatangan anak Bandung itu, mau gak mau Topik harus memenuhi sumpahnya buat nraktir Raxivenn. Hahaha... Dan kerennya, kalo tahun lalu, para panitia baru berfoto-foto ria pada hari keempat. Tapi tahun ini, gak tau kenapa, udah banyak yang foto-foto di sore hari ketiga. Foto kelas lah, absen lah, seksi apa lah, dan masih banyak lagi. Padahal pas hari terakhir ntar juga pada poto-poto lagi ._.

Makan-makan bareng Raxivenn

Nah, akhirnya hari keempat, hari terakhir. Hari yang menurut gue dari pagi sampe siangnya lumayan santai. IC nggak serame tiga hari sebelumnya. Hari ini cuma ada beberapa lomba. Kebanyakan lomba udah selesai, beberapa lainnya tinggal final-final doang. Panas terik dari pagi sampe sore, bikin gue males ngapa-ngapain. Gue cuma keliling-keliling bentar, dan lebih banyak ngobrol di sekitar GSG yang hari itu dipake buat final Q ‘n S sama Science Competition.

Baru siangnya ada closing ceremony yang menurut gue sangat WOW buanget, nggak kalah sama opening ceremony. Bahkan, gue lebih menikmati CC-nya ketimbang OC-nya. Yaa gara-gara pas OC gue lagi sibuk siap-siap ‘n ngurusin buat seminar jurnalistik. Sebelum CC, panitia terpusat di lokasi bazaar, menampilkan flashmob gelas dengan lagu “cups” yang liriknya diaransemen. Kalo gak salah, maksud dari flashmob ini adalah buat “nyuruh” orang-orang masuk GSG karena CC akan segera dimulai. Selama CC, juara-juara diumumkan dan hadiah-hadiah dibagikan. Selesai CC, para panitia berbaris di depan GSG, melepas para peserta dengan nyanyian dan tepuk tangan. Lagunya pake nada Coklat - Merah Putih :

“Trimakasih untuk semua peserta
Dari sluruh panitia Sonlis duaribuempatbelas
Salam slamat untuk para pemenang
Ditunggu lagi tahun depan...”



Selesai sudah semua rangkaian acara Sonic Linguistic 2014. Semua panitia masih berkumpul di depan GSG, meneriakkan sebuah yel-yel :

“If you really love Sonlis, clap your hand! (prokprokprok)
If you really love Sonlis, hit the ground (brukbrukbruk)
If you really love Sonlis, and you really want to show it
If you really love Sonlis, say Sonlis! (SONLIS... SONLIS... SONLIS...!)
Who love sonlis? (Eisthera Gritanefic!)
Who love Sonlis? (Astonic Dralen Relaston!)
Who love Sonlis? (INSAN CENDEKIA!)”

Habis itu, gak tau siapa yang mulai duluan, tiba-tiba semua orang bergerombol menuju Gilang, mengangkatnya, lalu berlari menuju kolam ikan gedung B. Ternyata, anak-anak pada nyeburin Gilang ke kolam ikan! Bwahaha... Semua orang ketawa bahagia ketika itu. Habis puas ngerjain Gilang, panitia pada sholat ashar. Habis itu, kita semua kumpul lagi di depan GSG buat makan-makan mie bakso (ceritanya ini traktiran). Selain itu, momen berharga ini juga dimanfaatkan buat poto-poto.

Sumpeh ya, bagi gue, Sonlis tahun ini bener-bener kerasa banget suasana kekeluargaan dua angkatannya, antara Astonic Dralen Relaston dan Eisthera Gritanefic. Gilang bener-bener berhasil membangun sebuah aliansi fantasi terhebat.

Seluruh panitia Sonlis yang jagoan neon

Alhamdulillah, Sonlis 2014 udah sukses digelar. Ditunggu yaa Sonic Linguistic 2015! Bisa jauh lebih sukses dong ya ;)

NB : Ini gue berhasil mendapatkan beberapa foto yang tidak terpublikasikan...

Fresh from the oven