Saturday, June 29, 2013

Cewek Harus Seksi

Hei, semuanyaaah... Sori ya, udah lama banget gue nggak posting. Biasa, orang sibuk. Hehehe. Nah, sekarang kan lagi liburan. Gue mau ngasih posting spesial liburan, nih. Ya, POSTING SPESIAL LIBURAN... *prokprokprok*. Terima kasih, terima kasih.

Ehem. Selama ini gue terkurung dalam “penjara suci”. Di sana, gue terisolasi dari dunia luar dan segala perkembangannya. Sebenernya sih, ada celah-celah untuk tetap gaul dan update tentang perkembangan zaman. Tapi, gue lebih memilih untuk jadi prisoner yang, yah, beginilah gue. Nggak update.

Dhuarrr.... Ini liburan! Gue bebas dari penjara itu untuk beberapa hari. Dan gue kaget. Kaget setengah hidup. Ternyata dunia luar makin alay *plakk*. Tapi emang bener, kan? Oke, gue tau lo semua setuju sama pemikiran gue, bahwa dunia sekarang makin alay.

Tapi tenang, gue nggak akan bahas tentang ke-alay-an di dunia yang makin menjadi-jadi ini. Mungkin topik yang akan gue angkat kali ini udah sering dibahas di mana-mana dan udah dikemas dalam berbagai bentuk pembicaraan. Tapi, topik yang bakal gue angkat ini sebenernya CUKUP SENSITIF buat dibicarain. Kalo misalkan lo udah kebelet muntah pas baca judulnya, atau kalo lo punya penyakit jantung, kanker paru-paru, impotensi, gangguan kehamilan dan janin, gue saranin lo stop membaca di sini. Kecuali lo emang merasa kuat buat lanjut membaca.

Ini tentang suatu opini, yang secara sadar ataupun nggak, mayoritas masyarakat setuju dengannya. Opini ini jika dituliskan dalam kalimat akan berbunyi : Cewek harus seksi. Ya, CEWEK HARUS SEKSI..!

Mari kita perhatikan dunia ini, dunia yang makin edan gara-gara kita, manusia yang tinggal di dalamnya. Media seakan tak ada henti-hentinya memproklamasikan opini bahwa cewek itu harus seksi. Iklan-iklan shampo yang memamerkan rambut hitam, kuat, lebat, gaada ketombe, dan semacamnya. Iklan celana jeans yang iuhhh.. -__-. Belom lagi pentas-pentas yang artis ceweknya selalu pake baju ketat, kelihatan ketek dan pahanya. Apalagi iklan sabun mandi yang modelnya pasti telanjang, cuma beberapa bagian tubuhnya aja yang ketutupan busa sabun.

Bisa disimpulkan bahwa syarat-syarat untuk jadi cewek seksi VERSI MASYARAKAT adalah sebagai berikut :
- cewek yang seksi itu pamer rambut
- cewek yang seksi itu pamer ketek
- cewek yang seksi itu pamer paha
- cewek yang seksi itu pamer lekuk tubuh

Intinya, pamer aurat!

ASTAGHFIRULLAH...

Pemikiran yang sungguh jahiliyah -_______-

Sebenernya, gue setuju sih, sama opini bahwa cewek harus seksi. Ya, CEWEK HARUS SEKSI. Tapi, gue sama sekali nggak setuju sama syarat-syaratnya. Jadi, gue akan kasih tau syarat-syarat untuk jadi cewek seksi VERSI GUE :
- cewek yang seksi itu menutup rambutnya dengan jilbab
- cewek yang seksi itu pake baju lengan panjang
- cewek yang seksi itu pake celana/rok panjang
- cewek yang seksi itu pakaiannya lebar, nggak ketat

Intinya sih, menutup aurat.

Nggak cuma itu. Biarpun gaul dan asik, cewek seksi VERSI GUE harus bisa jaga diri. Yang kayak gimana tuh? Cewek seksi kudu bisa menjaga hubungannya sama cowok, nggak asal deket-deketan sama sembarang orang. Terus, tutur katanya enak dan kerasa sejuk di hati *eeaaa. Nggak mendesah, tapi juga nggak nyolot. Dan tentu saja, tebar senyum kapan pun dan di mana pun.

Untuk menjadi cewek seksi VERSI GUE emang butuh perjuangan. Nggak kayak cewek seksi VERSI MASYARAKAT, yang asal pamer sana pamer sini, udah dianggep seksi. Emang sih, kalo mau jadi orang baik tuh butuh perjuangan.

Gue punya dua pertanyaan, satu buat cewek dan satunya buat cowok.

*Buat cewek, lo mau jadi cewek seksi yang mana, VERSI MASYARAKAT atau VERSI GUE?


*Buat cowok, lo mau dapet cewek seksi yang mana, VERSI MASYARAKAT atau VERSI GUE?

Something "Kediri" In IC

IC adalah lingkungan yang multikultural. Berbagai macam ras dan kebudayaan berkumpul jadi satu di sini. Mulai orang Minang, Betawi, Sunda, Jawa, gaul, alim, alay, dll (yang merasa disebut atau ngga disebut, mohon jangan tersinggung yaa...). Gue jadi tahu kalo Indonesia bener-bener luas dengan berbagai macam budayanya. Berhubungan dengan hal ini, maka bermunculan komunitas-komunitas kedaerahan di IC. Tujuannya tentu bukan untuk membuat perpecahan, dan tentu lebih dari sekedar “ngumpul bareng”. Komunitas-komunitas ini umumnya bergerak saat Romadhon dengan mengadakan buka puasa bareng, bahkan beberapa ada yang mengadakan pulang bareng komunitas pas libur lebaran.

Sebelumnya, gue mau minta maaf kalo ada salah sebut atau semacamnya. Mereka adalah HORAS (himpunan orang-orang rantau asal Sumatra), MEGAKOM (megapolitan community alias orang2 Jabodetabek), PARAHYANGAN atau GBF (gabisa bilang “f “alias orang2 Sunda), SEJATI (Sentral Java community), dan JATMIKO (Jawa Timur community). Lima nama itu adalah lima komunitas kedaerahan raksasa di IC. Tentu gue tergabung dalam JATMIKO.

Nah, gue berangkat ke IC juga nggak sendiri. Gue punya temen-temen seperjuangan dari Kediri. Mereka adalah Mirza, Opi, Ica, Nida, dan Bintang. Pas MTs, mereka adalah kakak kelas gue. Jadi, sampe sekarang gue masih manggil mereka pake sebutan “mas” dan “mbak”. Tapi, sekarang kita jadi seangkatan karena dulu gue aksel. Ya, kita ber-6 sekarang sedang memperjuangkan keadilan kehidupan agar tetap bertahan di IC, dan tentu saja berusaha membawa nama baik almamater MTsN Kediri 2 tercinta.

Selama di MTs, gue nggak pernah deket sama orang-orang ini. Bahkan ada di antara mereka  yang baru gue kenal gara-gara mau tes masuk ke IC. Tapi, sekarang mereka justru jadi temen-temen deket gue. Kita lumayan sering ngumpul kalo dibandingkan sama anak-anak kota/daerah lain. Pas ngumpul, kita biasanya ngobrol-ngobrolin gitu lah. Biasa, anak muda. Hehe banyak hal. Misalnya, masa lalu, temen-temen di MTs, cerita-cerita selama liburan, masalah angkatan, kegiatan di kelas masing-masing, kakak kelas, guru, dan masih banyak deh. Terus, kita juga selalu sempetin waktu buat poto bareng tiap kali ada kegiatan.

Oke, sekarang kita udah punya komunitas orang-orang Kediri di IC. Sempet ada yang ngusulin nama Nagh Kediri Community, yang kalo disingkat jadi Naked Community. Awalnya kita sepakat dengan nama keren itu (kecuali singkatannya). Tapi akhir-akhir ini kita mulai nggak srek sama nama ini. Yah, mungkin pikiran kita udah mulai menjernih.

Hmmm... Kita di IC ini gak cuma sekolah. Dan, bisa dibilang anak Kediri rata-rata aktif dan berprestasi, baik di kelas, angkatan, sampe OSIS. Nah, gue mau langsung nampilin poto-poto eksis anak Kediri di IC. Beberapa di antaranya nggak lengkap, tapi selalu ada gue di sana. Yah, gue nggak tau anak-anak Kediri pernah poto tanpa gue ato nggak. Yang penting, inilah poto-poto yang gue punya...

Pas lagi kunjungan ke istana negara seangkatan. Mana istananya? Ga kelihatan, ini pas lagi di tempat parkirnya.
(dari kiri atas) Ica, Opi, Nida, Bintang, Mirza, gue

Nah, ini pas lagi jadi panitia Sonic Linguistic 2013.
Opi, Nida, Mirza, gue

Studi kolaboratif Astonic... Di salah satu spot di villa di puncak.
Mirza, Bintang, Opi, Ica, Nida, gue

Di Monas, sebelum ke Stasiun Gambir buat pulang libur kenaikan kelas. Oh ya, ini adalah sore sebelum malam HUT Jakarta loh...
Bintang, Nida, gue, Mirza

Yak, ini pas liburan puasa, Anak ICS-ICG angkatan gue ngumpul di MTs buat silaturahmi sekalian cerita-cerita.
(ICS) Mirza, gue, Ica, Opi, Bintang. (ICG) Naja, Rahma