Wednesday, August 5, 2015

Sheila On 7 - Sahabat Sejati

Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu
Di hari kita saling berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu
Kuperlihatkan semua hartaku

 
Kita s'lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi

 
Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah' lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang' terbang meninggalkanmu


Ku s'lalu membanggakanmu, kaupun s'lalu menyanjungku
Aku dan kamu darah abadi
Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
Merdeka kita, kita merdeka


Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah' lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang' terbang meninggalkanmu



 
Tak pernah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini
Tak usah kita pikirkan
ujung perjalanan ini 

Baru nyadar betapa berasanya lagu ini buat gue. 

Gini ya rasanya... Ternyata baru berasa seseorang itu berharga banget buat kita kalo fisiknya udah kepisah jauh dan terancam bakal jarang ketemu. Padahal selama ini, rasanya mungkin biasa aja ketika dia selalu ada untuk kita. Kuharap tetap sahabat sejati sampai mati. Dan semoga kata-kata gue ini nggak bakal jadi bullsh*t suatu saat nanti.

Semoga sukses menggapai masa depan yang indah, kawan. Aku raja, kau pun raja!
.
.
.
NB : Maaf kalo ngasihnya telat banget, tapi ini ada kado perpisahan dari gue --> Fotomu ta'upload neng blog.ku! Mwehehe.. Kurang berharga piye kado soko aku iki? :3


Saturday, August 1, 2015

Medsos yang Mematikan



Gue enggak akan berpanjang lebar tentang pengertian medsos di sini, oke gue tau kalian semua pasti udah ngerti apa itu medsos. Dan kalo kita membanding-bandingkan antara kebaikan dan keburukan medsos ini nggak bakal ada habisnya. Intinya, medsos ini seimbang, punya segudang sisi positif dan negatif. Semua tergantung kita masing-masing sebagai penggunanya.

Menurut gue sendiri sebagai pengguna medsos, medsos jelas memberikan banyak manfaat buat gue. Gue bisa tetep kontak-kontakan sama temen-temen, ngobrol sama mereka yang letaknya nun jauh di sana. Manfaatnya jadi makin kerasa pas Ramadhan. Jadi makin gampang kalo mau janjian buat bukber. Hehe. Dan masih banyak lagi kebaikan lain yang disediakan oleh salah satu wujud dari kemajuan teknologi ini.

Namun, medsos juga memberikan dampak buruk bagi gue. Banyak. Yang semua intinya adalah buang-buang waktu. Gue akan lebih fokus “menyindir” dampak negatif yang doi berikan dari sudut pandang gue sebagai panulis blog. Sungguh medsos ini mematikan.

Jujur aja, sejak lama gue udah kepikiran mau nulis banyak hal. Dulu gue pikir, entar aja ah habis lulus. Lalu tertunda. Terus gue mikir, entar aja ah habis SBMPTN. Tertunda lagi. Gitu aja terus sampe sekarang, belom ada satu pun cerita yang kelar diketik. Dan setelah gue telusuri pelan-pelan, ternyata gue nunda nulis bukan gara-gara UN, SBMPTN, dll. Tapi gara-gara si brengsek bernama medsos ini. Ya, medsos dah hampir sukses mematikan ghirah gue buat nulis.

Oke, mungkin memang salah gue sendiri yang nggak bisa memanfaatkan medsos dengan baik. Tapi gimana ya, dia emang menggoda banget sih. Setiap habis dari toilet, gue pasti dapet banyak inspirasi. Tapi kalo udah sampe di depan laptop ‘n niat mau nulis, pasti gue tergoda buat ngelirik si medsos. Ada chat dari si ini lah, si itu lah. Belum lagi chat group yang rasanya asyik banget buat diikuti, padahal isinya hampir nggak ada yang penting. Ujung-ujungnya gue cuma nge-scroll timeline yang tak berujung, menemukan banyak status galau, berita hoax, foto bukber orang-orang yang nggak gue kenal, dll. Dan itu sama sekali enggak produktif -_-

Oke, ini semua memang salah gue yang nggak bisa ngontrol diri sendiri. Lama-lama gue juga jadi sebel sama diri gue sendiri. Gue cuma mau memperingatkan kalian. Berhati-hatilah. Medsos memang mematikan.