Monday, April 14, 2014

Nano Nano, Rame Rasanya!

“Buku, Pesta, dan Cinta.” Tiga kata ini pernah disampaikan mantan ketua OSIS gue yang sekarang udah jadi alumni. Tiga kata tersebut mewakili tiga tahapan selama tiga tahun hidup di IC. Pertama buku, yang mewakili tahun pertama. Kelas X adalah saatnya belajar. Belajar membiasakan diri dengan budaya IC, belajar bertahan hidup di asrama, belajar berteman, dan belajar dengan baik dalam akademik, khususnya untuk menentukan penjurusan. Yang kedua pesta, mewakili tahun kedua di IC. Di kelas XI ini emang bener-bener jadi pestanya sebuah angkatan di IC. Sebagai tulang punggung OSIS, bersama kelas X yang masih pada tahap belajar, kita membuat banyak acara. Yang terakhir cinta, mewakili tahun ketiga. Oke, gue nggak terlalu tahu maksudnya apa. Waktu itu sang mantan ketua OSIS nggak ngejelasin, dan gue juga blom pernah ngerasain. Sekarang gue ada di tahapan kedua, yakni pesta. Pesta berorganisasi, pesta mencari pengalaman, pesta bermain, pesta berteman, pesta, pesta, pesta!

Kali ini, gue ingin bercerita tentang sekumpulan orang yang menemani gue dalam pesta berorganisasi di OS-Cendekia 13/14. Mereka adalah divisi jurnalistik, sebuah divisi di bawah ketua 3 yang tentu saja tujuannya menampung minat dan bakat siswa-siswi IC di bidang jurnalistik. Kami menamai diri kami Nano Nano. Sebuah nama yang mungkin nggak ada arti atau maksud tertentu, bahkan kepanjangannya pun nggak ada. Tapi, seharusnya nama ini punya makna yang sangat dalam. Sesuai motto dari merk tersebut, “Manis, Asem, Asin, Rame Rasanya!”

Termasuk MPS, divisi ini beranggotakan 11 orang. Tujuh anak kelas XI, empat anak kelas X. Lima anak cowok, enam anak cewek. Mereka adalah gue, Hikam, Afif, Amany, Dea, Nagita, Fape, Hamdan, Febri, Tyas, dan Uqi. Sebagai koordinator, ada gue dan Amany.

Awalnya, gue sangat nggak nyangka bakal bisa gabung dengan divisi ini, apalagi jadi koor.nya. Waktu kelas X, gue nggak pernah berhubungan apa-apa sama divisi ini, kecuali sebagai anggota Jurassic yang pasif. 
Bahkan, ketika awal-awal kelas XI, gue udah megang tawaran sebagai wakil ketua MPS 13/14. Tapi, karena satu dan lain hal, gue lebih milih menerima tawaran untuk gabung sama divisi jurnalistik. Gue sempet agak tercengang (?) sama  nasehat yang diberikan mantan ketua MPS 12/13, “Pilihlah tempat di mana lo lebih dibutuhin.” Saat itu, gue yang lagi galau hanya bisa berdoa supaya pilihan gue ini nggak salah.

Dengan masuk ke dalam divisi ini, gue jadi kenal sama anak-anak yang belum pernah gue kenal sebelumnya (oke, konteks kenal di sini beda sama sekedar tau). Selama kelas X, gue jarang berurusan sama Hikam, Afif, Fape, Nagita, Dea, apalagi Amany. Gak ada anak Neo Maxis (Matrikulasi-1) atau Raxivenn (X-2). Bagi gue pribadi, semua ini bener-bener berasa lingkungan baru.

Singkat cerita, tes masuk OSIS bagi kelas X pun digelar. Kami pun memilih Hamdan, Uqi, dan Tyas. Febri sendiri dipilih oleh MPS untuk masuk divisi ini. Lengkaplah sudah anggota divisi ini.

Apa saja yang sudah dan masih harus kita urusin? Ada lomba bikin poster dan puisi dalam rangka milad “sweet seventeen” IC. Mading Times, sebuah mading yang memberitahu acara-acara OSIS dan hari-hari besar pada bulan tertentu. Kolom jurnalis, tempatnya anak-anak IC secara umum bisa menempel karya. J-Pret, sebuah kompetisi fotografi yang diadakan secara berkala. Jurassic, ekskul jurnalistik yang kerjanya bikin mading dan majalah Magnet. Penyediaan koran di asrama, seminar jurnalistik, lomba desain kaos, website OSIS, pin OSIS, dan dokumentasi OSIS.

Walaupun kadang nyebelin dan agak susah setiap kali mau ngumpul lengkap, tapi gue menikmati bekerja bersama mereka. Banyak yang udah kita lewati bareng-bareng. Pleno yang ngebosenin, ngurusin lomba pas milad IC, milih-milih desain kaos, bikin kolom jurnalis sampe kotor-kotoran, dan banyak lainnya.

Afif yang jago desain dan panikan, Hikam yang rajin tapi ngga jelas, Hamdan yang lebih rajin dan lebih ngga jelas, Febri yang banyak inovasi tapi gampang ngantuk, Amany yang hebat, serem, dan beraura hitam, Nagita yang rajin tapi males (?), Dea yang bisa diandalkan dan alay, Fape yang baik dan sensasional, Tyas yang doyan senyum-senyum dan lebay, Uqi yang rajin tapi alay-nya sumpah nggak ketulungan, dan gue yang bisanya cuma nyuruh-nyuruh doang. Sebelas permen berbagai macam rasa dalam sebuah bungkusan bernama Nano Nano.

OSIS

OSIS-MPS

Fape, Dea, Amany, gue, Hikam, dan Afif di depan monas

Pas Milad IC, bersama Kak Assad

Ah, gue cinta kalian semua...  Moga-moga ke depannya kita bisa makin kompak lagi :D

No comments:

Post a Comment