Hari Selasa sampe Rabu, kegiatan sehari-hari nggak terlalu direcokin sama Astonic. Semua berjalan seperti biasanya,
hanya mading partisipasi yang terus di-update. Gue sendiri makin sibuk nyiapin buat makrab Sabtu nanti,
gonta-ganti konsep dan teknisnya -_-
Tibalah kita di hari Kamis. Jauh sebelum waktu subuh,
anak-anak Astonic udah mulai beroperasi di asrama. Ngebangunin sahur yang sekarang lebih seru dan lebih rame dari yang hari Senin. Alhasil,
anak-anak lebih banyak yang bangun dan makin banyak yang join puasa sunnah. Sama seperti hari Senin,
kegiatan sahur diramaikan sama broadcaster yang bercuap-cuap lewat speaker. Jalan menuju kantin dan masjid
juga telah dihiasi dengan lampion-lampion yang super imut.
Ba’da Subuh, di masjid, Astonic kembali mengambil alih pembacaan Asmaul Husna. Pembacaan Asmaul Hunsa yang sekarang nggak kayak biasanya.
Kami udah mendesain sebuah kreasi yang keren abis dan pastinya bikin semua anak yang ngantuk jadi bangun. Beberapa anak Astonic maju di depan,
menampilkan gerakan-gerakan dramatis dan ada tari sufi juga. Lebih kerennya lagi, ada sebuah
accident yang nggak diduga-duga terjadi. Haha ._.v
Seharian berjalan seperti biasa sampai tiba di sore
hari, lebih tepatnya menjelang maghrib. Walaupun pada remedial ato intensif, Alhamdulillah
Astonic tetep berhasil menggelar event Bukber yang udah direncanain. Sebenernya nggak ada acara apa-apa sih. Tapi,
berhubung yang puasa hari ini jadi banyak banget, makan takjilnya bukan di serambi masjid, melainkan di dalem masjid. Ketiga angkatan duduk melingkar jadi satu, dapat saling memandang satu sama lain, entah itu temen seangkatan maupun adek kelas. Selain itu, Astonic juga menyiapkan Risol dan pudding buat tiga angkatan
sebagai tambahan takjil.
Walaupun sangat sederhana, tapi gue nge-feel banget sama event ini. Yang
paling gue rasain saat itu adalah rasa kekeluargaan tiga angkatan, sesama siswa yang sedang berjuang belajar di
Insan Cendekia.
Besoknya, hari Jumat, pembacaan Asmaul Husna setelah subuh kembali diambil alih sama Astonic. Yang
beda dari pembacaan kali ini, ada permainan lampu laser di dinding. Selain itu, Asmaul Husna yang
dibacakan juga ditampilkan lewat proyektor. Kegiatan subuh pagi ini diakhiri dengan balon-balon yang berjatuhan dari lantai dua masjid.
Selain subuh tadi, sebenernya nggak ada yang aneh-aneh lagi hari ini. Hanya Astonic membagikan kue buat
guru-guru, tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa mereka, sekaligus tanda maaf atas kesalahan-kesalahan kami selama ini. Sederhana,
namun sangat bermakna.
No comments:
Post a Comment